Minggu, 31 Maret 2013

MeCaVaNa

                          Pagi hari yang cerah, seorang anak berambut pirang lurus di bawahnya bergelombang indah, sedang menikmati hari minggunya yang indah. Methyl, namanya, anak Inggris yang rajin membaca buku, atau kutu buku. Dia sedang menikmati teh hangat di balkon kamarnya.
"Methyl, ada temanmu tuh..." teriak mama nya.
"Suruh masuk saja ma..." ujar Methyl santai. Teman-temannya pun menghampirinya di balkon.
"Hai, Methyl," sapa salah satu temannya yang bernama, Carol.
"Hai. Carol, Vanessa, Angelina," sahut Methyl. Mereka pun berbincang-bincang lama. Hingga, tiba-tiba Methyl ingin menceritakan sebuah rahasia.
"Guys... maafin aku ya kalau aku banyak salah,"ujar Methyl. Mereka mengangguk.
"Sebenarnya...aku...ingin pergi," ujar Methyl lagi. Mereka terbengong.
"Aku di vonis akan....pergi 2 hari lagi, hiks," air mata Methyl pun menetes sedikit demi sedikit. Carol angkat bicara.
"Kamu tau dari mana?" tanya Carol sambil meneguk teh buatan Cassie (pembantu Methyl)
"Aku menderita penyakit kanker stadium 3, dan dokter bicara denganku bertatapan, face to face ._." Methyl  terisak isak. Teman-temannya memeluk Methyl penuh dengan kasih sayang, bayangkan saja, sejak kecil hingga saat ini, Methyl dan teman-temannya selalu bersama, dan sekarang, mereka akan dipisahkan oleh maut.
"Se...se..benarnya, aku...juga, akan pindah...ke...Italia," isak Vanessa. Nah, apa jadinya jika seperti ini? Carol, Methyl, Vanessa dan Angelina pun saling memeluk dan terisak bersama.
"Aww!" Methyl memegang dadanya. Carol,Vanessa, dan Angelina mulai panik. BRAK! Methyl pingsan tak sadarkan diri.

"....."
"Mama..." ujar Methyl terbangun dari pingsannya yang cukup lama.
"Iya nak," mama Methyl mengelus rambut Methyl yang lembut.
"Mama, harus relain Methyl ya.." ujar Methyl pelan.Mamanya tak tahu harus berbicara apa, dia hanya mengangguk demi anaknya yang tercinta.
"Ma...ma...Me..thyl...sesek..na..pas..." ujar Methyl terengah engah.
"DOKTER! DOKTER!" teriak mama Methyl cemas. Dokter Methyl pun datang yang bernama Miss Roll .

Beberapa jam kemudian...Miss Roll keluar membawa mimik wajah yang melas,
"Bagaimana dok?" tanya mama Methyl dan papa Methyl.
"Methyl udah sembuh ya?" tanya Angelina polos.
"Heh!" Carol menjitak Angelina.
"Ma..af..nyawa Methyl tidak bisa di selamatkan..." ujar miss Roll lesu.
"APA?!" sontak teman-teman Methyl dan orang tua Methyl berdiri dari tempat duduk. Tiba-tiba datang keluarga Methyl yang dari Manchester dan United Kingdom.
"Bagaimana keadaan Methyl,cucuku tersayang?" tanya oma Methyl kepada mama Methyl.
"Methyl sudah tidak ada ma..." ujar mama Methyl memeluk oma Methyl. JLEB! hati oma seakan teriris sebilah pedang tajam.
"Apa? Kak Methyl udah gak ada??!" tanya Jessie, adik sepupu Methyl kaget. Mama mengangguk.
"Oh, ya, ini, ada 2 surat, yang ini untuk temannya Methyl dan yang ini untuk keluarga Methyl," miss Roll memberikan gulungan kertas kepada mama Methyl dan Carol. Mama semakin terisak dan tangisnya menjadi-jadi.

Esok paginya, Methyl dikuburkan di UK, tempat lahirnya.  Dan , 2 minggu kemudian, Vanessa pindah ke Italia. Carol dan Angelina, ya! tinggal mereka berdua. Carol dan Angelina terus membaca surat peninggalan sahabat tersayangnya itu, begini isinya:

To: MeCaVaNa (gank)
From: Methyl
Hi! Guys, i'm sorry, aku telah meninggalkan kalian, mungkin saat ini kalian masih tersedu sedan, tapi, mohon, aku mau jika aku sudah tiada, relakan lah akum ingat, aku ada di atas sana melihat kalian,

Your Friend's..

Methyl

begitu isinya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tahun pun berganti tahun. Kini, Carol dan Angelina masih menjalin persahabatan, sekarang umur mereka 19 tahun, dan mereka satu kampus. Sekali-kali mereka berdua melayat ke kuburan Methyl. Persahabatan memang indah....




                                                                 - The End -

Thanks for reading my story, comment please

Tidak ada komentar:

Posting Komentar